Kesaksian Para Pengguna Uang Asmak
Ingin berbagi cerita unik Anda setelah menggunakan Uang Asmak? Silakan kirim kisah Anda kepada kami agar dapat ditampilkan seperti sejumlah kesaksian berikut ini. Insyaallah, pengalaman Anda akan menjadi motivasi sekaligus pembelajaran tersendiri bagi begitu banyak orang di luar sana.
Dagangan Laris Manis
Dulu, saya sering iri para rekan-rekan saya sesama pedagang tekstil. Pasalnya entah bagaimana dagangan saya tidak pernah laku, bahkan pada masa menjelang Lebaran sekalipun. Padahal biasa pada hari-hari itu semua produk yang berkaitan dengan sandang pasti laris manis. Nasib saya ini berbeda jauh dengan nasib teman-teman saya yang usahanya lancar-lancar saja. Berulang kali saya pikirkan, harga yang saya patok tidaklah tinggi, kualitas barang dagangan saya tidak kalah dan kios tempat saya menjajakan barangpun terletak persis di pinggir jalan besar yang tidak pernah sepi. Lantas kenapa dagangan saya tidak laku begini?
Sadar bahwa rasa iri hati tidak akan membawa saya pada hasil apapun, saya mulai berburu guru dan sarana spiritual yang dapat saya gunakan sebagai penolong. Sampailah saya pada situs www.uangasmakagung.com, sebuah situs dimana tertulis banyak keterangan tentang produk spiritual bernama Uang Asmak yang merupakan karya guru spiritual saya, Sinshe YO. Menggunakan Uang Asmak tidaklah sulit, lembaran uang tersebut hanya saya simpan di dalam laci saja tanpa memerlukan perawatan yang merepotkan.
Namun meski penggunaannya sederhana, hasilnya tidaklah sederhana tapi justru luar biasa. Dalam hitungan dua bulan saja perubahan yang sangat mencolok mulai terlihat. Dagangan saya laris manis, sampai-sampai pedagang besar yang selama ini menyuplai saya berkomentar keheranan. Biasanya saya cuma datang dua atau tiga minggu sekali, tapi sekarang hampir tiap hari saya menanyakan stock barang baru yang bisa saya beli. Bisa dibayangkan berapa banyak keuntungan yang saya dapatkan sekarang, sungguh berbeda jauh dengan keadaan bisnis saya sebelum mengenal Uang Asmak dulu. Syukur Alhamdulillah atas rezeki yang saya dapatkan ini dan terima kasih banyak pada Sinshe YO yang telah memperkenalkan Uang Asmak pada saya.
Salam berkah,
Agus Purnomo - Semarang
=================================================================================
Melunakkan Hati Atasan
Salah satu alasan yang sering membuat seorang karyawan tidak betah bekerja di sebuah perusahaan adalah karena memiliki atasan yang suka memaki dan marah-marah. Sehingga bisa dipastikan, jika suatu perusahaan dipimpin oleh orang yang temperamennya buruk maka tingkat pergantian pegawai di perusahaan itu pasti sangat tinggi.
Contohnya seperti manager saya sendiri. Dalam setahun saja pegawai kalkulasi di departemen kami bisa ganti personel sampai tiga kali. Alasan pengunduran diri semua mantan karyawan tersebut sama, mereka tidak betah pada sifat atasan yang cenderung terlalu mudah naik darah. Makanya jantung saya sempat berdegup tak karuan ketika pertama kali mendengar kabar bahwa saya dimutasikan ke bagian keuangan untuk mengisi jabatan kepala bidang kalkulasi karena personel yang sebelumnya hanya bertahan dua minggu disana.
Apa yang dikatakan orang dan apa yang saya khawatirkan ternyata benar, manager keuangan saya yang baru ternyata galak luar biasa. Sedikit-sedikit marah, sedikit-sedikit marah. Dua hari pertama di departemen tersebut rasanya saya sudah ingin mengundurkan diri saja. Namun niat saya urung karena perlahan sifat atasan menjadi lebih lunak sejak saya menggunakan Uang Asmak yang dihadiahkan kepada saya oleh seorang saudara jauh yang tinggal di Jawa Tengah. Uang Asmak inilah yang membuat saya memikirkan dua kali keinginan saya untuk berhenti, sebab beberapa lama setelah memilikinya atasan saya sudah tidak pernah lagi marah-marah seperti dulu.
Bukan cuma berkurang kegalakannya, manager saya sekarang mulai bisa diajak bercanda dan berbincang-bincang bersama kami para anak buahnya di bagian keuangan. Syukur Alhamdulillah, semoga setelah ini tidak ada lagi karyawan yang mengundurkan diri hanya karena dimarahi. Amin.
Moch. Arifin – Bandung
=================================================================================
Mempertahankan Pelanggan dan Rumah Makan Kembali Ramai
Memiliki saingan usaha yang cenderung alot memang merupakan tantangan tersendiri. Hal ini pernah saya alami pada masa awal dibukanya restoran seberang jalan yang menyediakan menu persis sama dengan menu rumah makan yang sudah saya dirikan dan kelola sejak sepuluh tahun silam. Konsep peka perkembangan jaman yang mereka tawarkan memang sangat menggiurkan, hingga dalam sekejap saja seluruh pelanggan saya beralih ke restoran tersebut. Alhasil rumah makan saya menjadi sepi seperti kuburan.
Karena tidak ingin kehilangan usaha yang sudah saya rintis sejak lama, sayapun mendatangi tempat praktek di Surabaya, Jawa Timur untuk menemui langsung Sinshe YO dan mengkonsultasikan masalah ini. Beliau menyarankan agar saya menyimpan Uang Asmak sebagai sarana penarik pelanggan dan rezeki. Saran tersebut saya turuti, hari itu juga saya kembali ke kota saya sambil membawa paket Uang Asmak dari Sinshe YO.
Alhamdulillah, saran dari Sinshe YO terbukti membawa hasil positif. Perlahan namun pasti pelanggan-pelanggan saya kembali datang dan sedikit demi sedikit pemasukan saya kembali normal. Apakah itu berarti saingan saya yang berada di seberang jalan lantas merugi? Tentu tidak. Sebab dari awal saya memang tidak memiliki niat untuk membuat mereka sepi pelanggan, lagipula fungsi Uang Asmak akan hilang seketika jika kita sampai memiliki tujuan yang tidak baik. Justru sebaliknya, diantara kami sekarang terjalin hubungan baik sesama pengusaha kuliner. Bedanya, saya lebih suka mengusung konsep tradisional sedangkan mereka memboyong tema-tema anak muda yang memang menarik perhatian banyak kaum remaja.
Saya percaya bahwa masing-masing orang memiliki rezekinya masing-masing dan rezeki tersebut tidak akan hilang hanya karena ada orang lain yang juga berusaha mencari sesuap nasi. Allah itu Maha Adil, demikian kata Sinshe YO. Kepada beliaulah saya berhutang ucapan terima kasih karena telah memberikan solusi mujarab bagi permasalahan yang pernah saya alami. Terima kasih, Sinshe YO!
H. Supendi – Madura
========================================================================
Memuluskan Penjualan Tanah Warisan
Tiga bulan lalu ayah saya meninggal dunia. Sepeninggal beliau keempat saudara saya tak mau tunggu lama untuk membagi tanah warisan yang ditinggalkan mendiang Ayah untuk kami. Berhubung kami berlima bukanlah saudara kandung melainkan saudara tiri yang satu sama lain tidak begitu akrab, saya sempat khawatir apabila tanah tersebut tidak segera dibagi maka beberapa diantara kami pasti akan ribut dan menuduh yang lain berusaha mengulur-ulur waktu atau mengambil bagian yang lebih besar.
Masalah jadi semakin rumit karena tanah yang ditinggalkan almarhum Ayah tersebut terletak jauh dari akses kendaraan umum dan tingginya berada di bawah tinggi permukaan jalan terdekat, meskipun luasnya memang tidak main-main. Lahan yang demikian biasanya sulit dijual, sebab mereka yang butuh lahan untuk membangun rumah cenderung menganggap luasnya berlebihan. Sedangkan yang mencari lahan untuk tempat usaha jelas tidak mau juga karena letaknya jauh dari pusat kota. Sudah begitu rendahnya tanah membuat orang berpikir dua kali karena itu berarti sebelum didirikan bangunan lahannya harus ditinggikan terlebih dulu.
Makelar tanah yang saya mintai bantuan sudah berbulan-bulan mencari pembeli namun belum juga menemukan orang yang mau membeli keseluruhan tanah tersebut. Alasannya persis seperti yang saya perkirakan, mau dibangun rumah susah, dijadikan tempat usaha juga susah. Akhirnya saya berinisiatif mendatangi seorang konsultan spiritual di daerah Surabaya, Jawa Timur untuk meminta bantuan memuluskan penjualan tanah keluarga yang kami warisi ini. Konsultan spiritual tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Sinshe YO. Beliau kemudian menyarankan agar saya menggunakan Uang Asmak sebagai sarana spiritual untuk mendapatkan hasil yang saya dapatkan.
Salah satu fungsi Uang Asmak untuk membantu menjualkan suatu barang terbukti mujarab, sebab hanya berselang empat hari sejak mendapatkan Uang Asmak dari Sinshe YO saya didatangi oleh seorang pria setengah baya pada suatu sore. Pria tersebut adalah seorang pengusaha genteng dan batu bata yang sedang mencari lahan untuk tempat berproduksi, katanya tempat yang lama sudah tidak cukup luas untuk menampung usahanya yang sudah semakin besar. Syukur Alhamdulillah, hanya selang dua minggu sejak sore itu si bapak langsung membayar lunas tanah warisan keluarga kami dan hasil penjualannya bisa segera dibagi lima.
Selain membantu penjualan barang, berkah lain yang saya rasakan dari Uang Asmak adalah mengakrabnya hubungan antara kelima anak mendiang ayah saya. Aneh memang, kami yang semasa hidup Ayah jarang bertegur sapa malah sekarang sudah seperti saudara kandung sendiri. Subhanallah...
Herman – Makassar
=================================================================================
Menghindari Penipuan
Kakak ipar saya sempat kaget sewaktu saya mengabari bahwa usaha jual-beli sparepart yang saya tekuni bisa dipastikan bakal gulung tikar. Kok bisa, tanyanya. Bisa saja, jawab saya. Pasalnya dagangan saya selalu habis, tetapi tidak ada pemasukan untuk melakukan stok ulang di hari berikutnya. Hal ini mungkin terdengar sedikit aneh, tapi keanehan itu maklum saja mengingat saya sudah terlalu sering ditipu pembeli. Barang dagangan saya dibawa pergi, janjinya akan dibayar dalam beberapa hari tapi ternyata mereka tidak pernah datang lagi.
Dari awal saya sudah sering sekali diperingatkan oleh banyak anggota keluarga, mereka bilang jangan mudah percaya pada orang-orang yang berhutang barang dalam jumlah besar. Tapi mungkin sudah jadi sifat saya untuk mudah percaya, akibatnya saya jadi sasaran empuk orang-orang yang membawa lari barang dagangan tanpa membayar. Sedikit demi sedikit kerugian saya akibat penipuan semacam ini menumpuk hingga tahu-tahu saya sudah kehabisan modal sama sekali.
Mungkin karena bersimpati atas keadaan saya ini, kakak ipar saya tadi lantas memberikan pada saya selembar Uang Asmak yang ia pesan dari www.uangasmakagung.com. Selain itu ia juga mengusahakan agar saya bisa mendapat pinjaman modal untuk memulai kembali usaha yang sudah diambang kebangkrutan. Keinginan saya untuk belajar dari kesalahan dan berkah yang terkandung dalam Uang Asmak membuat saya berhasil mempertahankan usaha sampai sekarang. Belum pernah sampai detik ini saya tertipu seperti dulu lagi, meskipun saya masih sering menghutangi beberapa pelanggan setia yang sudah pasti akan melunasi hutangnya tanpa kabur kemana-mana.
Semoga apa yang terjadi pada saya bisa menjadi motivasi dan pembelajaran bagi banyak pihak yang mengalami permasalahan serupa. Gunakanlah Uang Asmak dalam posisinya sebagai pegangan bisnis yang layak Anda andalkan. Insyaallah, keberkahan besar akan menjadi milik Anda.
Rachmad Bachtiar – Situbondo
=================================================================================
Rahasia Penglaris Dagangan
Seorang pedagang seharusnya berdagang, bukannya sibuk mencari pelarisan. Tapi bagaimana bisa seorang pedagang semangat menjajakan dagangannya kalau dagangan tersebut tidak laris. Sedangkan untuk membuat dagangan laris, saya yakin tiap-tiap pedagang pasti memiliki rahasia penglaris mereka sendiri-sendiri.
Saya sendiri termasuk seorang pedagang yang beruntung, sebab hanya dalam kurun waktu kurang dari setahun saya sudah berhasil mengembalikan modal awal yang dulu saya pakai. Toko tidak pernah sepi, pembeli berdatangan setiap hari dan jika tidak ada aral melintang bulan depan saya akan membuka satu toko lagi. Setiap kali ditanya apa rahasia saya, jawaban saya selalu sama: Uang Asmak Agung.
Orang mau percaya atau tidak saya tidak ambil pusing, yang jelas jawaban tersebut jujur dan benar adanya. Tidak ada pesugihan, tidak ada tuyul-tuyulan. Hasil yang saya panen hari ini adalah murni hasil kerja keras saya sendiri dan berkah Uang Asmak Agung sebagai sarana spiritual yang saya simpan. Saya lumayan sering bertemu dengan orang-orang yang tidak percaya dengan hal-hal semacam ini, biasanya pada mereka saya sekedar tertawa dan menyarankan agar mereka datang langsung atau menghubungi Sinshe YO lewat telepon jika menginginkan penjelasan yang lebih meyakinkan.
Bagaimana? Anda tertarik?
Nuri Natalia – Ternate
=================================================================================
Terlepas dari Lilitan Hutang
Berhutang sejumlah uang kepada seorang rentenir memang bukanlah keputusan baik. Andai saja ada pilihan lain saya tidak akan dengan sengaja meminjam uang dari orang yang sudah jelas-jelas akan membebani pinjaman saya dengan bunga selangit. Tapi apa mau dikata, saat itu saya tengah mengalami masa-masa sulit dan sedang dihadapkan dengan persoalan keuangan yang tidak main-main.
Ujung-ujungnya bisa ditebak, saya berakhir terbelit hutang dengan nilai berlipat-lipat dari jumlah pinjaman yang dulu saya ambil. Ditagih kesana-kemari, didatangi tukang pukul sewaan hingga diancam akan dilaporkan ke polisi. Nasib orang tak punya memang dimana-mana sama saja, akan selalu menderita selama ia masih tidak punya apa-apa.
Dalam kondisi terdesak seperti itulah saya sempat gelap mata. Dengan niat mencari pesugihan atau meminjam uang ghaib saya datang ke Surabaya, Jawa Timur guna menemui Sinshe YO yang saya harap dapat membantu lewat cara tak kasat mata. Tapi untunglah kegelapan mata saya tidak sampai berlanjut ke arah dosa, sebab Sinshe YO dengan bijak menyarankan agar saya tidak mencari cara instan yang berpotensi merugikan diri dan keluarga saya sendiri. Sebagai gantinya saya disarankan untuk menggunakan Uang Asmak, sebuah solusi praktis yang tidak mengharuskan saya membaca amalan secara rutin apalagi sampai mengorbankan tumbal.
Alhamdulillah, meski tanpa menyerahkan tumbal akhirnya hutang saya terbayar juga. Dengan cara yang alami, tentu saja. Bukan lewat segepok uang yang tiba-tiba muncul tanpa ketahuan siapa yang memberi. Kesanggupan saya melunasi hutang tersebut muncul karena saya mendapat banyak kemudahan dalam pekerjaan, sehingga secara otomatis penghasilan saya meningkat dan perlahan-lahan pinjaman tersebut dapat saya kembalikan beserta seluruh bunganya yang sudah menumpuk.
Sungguh, cukup sekali ini saja saya berurusan dengan rentenir. Semoga di lain waktu saya tidak perlu terpojok dan meminta bantuan pada orang yang jelas-jelas lebih berniat menjatuhkan, bukan memberi pertolongan.
Abdullah Abbas – Gorontalo
=================================================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar